Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2015

Ajari aku tentang langit!

Kau bertanya padaku tentang langit. Apakah aku menyukai langit? Tentu saja aku suka. Ia selalu indah dengan gemintangnya, purnamanya, sabitnya, atau dengan bulan setengah lingkarannya. Ia juga selalu menawan dengan warna-warni pelanginya. Bahkan saat siang meraja ia indah dengan biru bertemankan awannya. Dengan warna kemerahannya kala senja menyapa, ia tak pernah kehilangan pesona. Jika aku boleh meminta, untuk satu saja kesempatan, aku ingin mengamati langit, lebih dekat, lebih jelas, seperti yang kaulakukan malam itu, juga pada malam-malam yang tak pernah aku tahu. Aku ingin membaca rasi, pandai menentukan penanggalan, juga mahir menentukan arah mata angin. Tapi aku tak mengerti langit, juga tentang polusi cahaya yang katamu akan mengganggu pengamatan objek astronomis. Aku hanya mampu menikmati indahnya. Lantas, sudikah kau mengajariku tentang langit? Atau menemaniku menikmati langit, suatu saat, melalui satu bingkai jendela. Rumah, 4 Juli 2015

Yang Hilang Yang Kupendam

Katamu, perasaanku tak ubahnya rumput di padang ilalang Tumbuh subur tanpa perawatan Aku sadar, sepatutnya aku lebih bisa memaknai kehilangan Bak ranting yang ditinggalkan daunnya, seharusnya aku mampu mengikhlaskan kepergian Meski mungkin aku hanya seperti batang, yang coba menopang untuk kemudian kau tebang Seharusnya aku mampu meniru daun, yang jatuh, terinjak, namun tetap menebar manfaat Sepantasnya aku bisa layaknya bunga, yang tak hanya memesona, namun juga berharga Mungkinkah di matamu aku tak ubahnya sebidang tanah gersang? Dan kau bagai cacing yang bahkan tak sanggup bertahan? Perkataanmu sore itu bagaikan angin yang memporakkan hatiku, Bahwa katamu seharusnya aku bisa seperti mentari, sendiri, tapi tetap menyinari Bukan seperti ini Maaf Dan kini, pada akhirnya, aku menyadari, bahwa perasaan ini cukup aku saja yang mengetahui Biarlah kurawat, agar mekar di saat yang tepat, bersama orang yang juga tepat. Lapangan sepak bola, 8 Mei 2015 B...