Tentang Amanah

Setelah saya sempat menyerah membuat proposal pendanaan untuk kegiatan organisasi saya, kurang lebih dua bulan kemudian ada kesempatan lagi untuk mengajukan pendanaan ke instansi yang lain. Kali ini saya punya lebih banyak waktu untuk persiapan. Saya mulai dengan berdiskusi dengan beberapa pihak, menyusun proposal, meminta rekomendasi dari beberapa pihak, dan meminta persetujuan dari pihak-pihak terkait. Proposal selesai lalu dikirimkan ke calon pemberi dana.

Beberapa hari yang lalu saya mendapat kabar baik. Proposal yang saya ajukan diterima. Saya harus datang ke lokasi pemberi dana untuk menandatangani surat perjanjian dan tanda bukti penerimaan dana. Saat membaca surat perjanjian dan jumlah dana yang diberikan, jantung saya langsung berdetak tak keruan. Ini adalah kepercayaan yang besar. Ini adalah amanah yang harus saya jalankan dengan sebaik-baiknya. Ini adalah uang yang tidak sedikit. Apakah saya sanggup menjalaninya?

Pada saat itu saya sangat takut. Bagaimana saya bisa menyemangati teman-teman saya agar mau berjuang bersama sama? Lalu bagaimana kalau saya pada akhirnya harus berjuang sendiri? Bagaimana saya bisa mengatur berbagai kesibukan saya dengan kegiatan yang banyak dan waktu yang terbatas?

Tapi ini tentang amanah. Sejak awal saya menerima posisi ini artinya saya siap menjalani segala pahit manis prosesnya. Beberapa teman juga coba menyemangati saya agar lebih siap menghadapi perjuangan esok hari. Katanya, nanti saat semuanya sudah berhasil dilewati, saya akan tersenyum dan melihat betapa kerennya diri saya. Hahaha. Kalau kata Nelson Mandela, it always seems impossible until it's done.

Saya jadi ingat juga dengan pertemuan pertama saya dengan orang-orang yang mempunyai tujuan yang sama dengan saya di masing-masing organisasinya. Katanya, orang-orang yang melakukan pengabdian kepada masyarakat itu bukan orang yang main-main. Jangan pernah berpikir bahwa apa yang kita lakukan tidak berdampak. Jika dampaknya belum bisa dirasakan sekarang, mungkin  sepuluh atau dua puluh tahun lagi perjuangan ini bisa kita kenang.

Ah, payah sekali kalau belum apa-apa saya sudah cape. Saya harus berjuang. Saya akan berjuang. Mohon doa dan bantuannya ya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Saya Menyerah!